You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tengkudak
Desa Tengkudak

Kec. Penebel, Kab. TABANAN, Provinsi BALI

SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI DESA TENGKUDAK MELAYANI SEPENUH DAN PROFESIONAL

Sejarah Desa

Administrator 26 Agustus 2016 Dibaca 72.771 Kali

Sejarah Desa Tengkudak


Sebagai mana kita ketahui bahwa setiap pemberian sebuah nama terhadap sesuatu, biasanya ada latar belakang tertentu, tentang asal usul dari nama yang bersangkutan mengapa nama itu dipakai. Demikian juga halnya nama “ DESA TENGKUDAK” nampaknya ada sedikit kisah yang melatarbelakangi kenapa sampai disebut “TENGKUDAK”.
Kalau kita kaji asal usul nama tersebut di atas maka penulis akan mencoba akan menguraikan secara singkat dari hasil cerita dan wawancara kami dengan para tetua atau pengelingsir di Desa Tengkudak sebagai berikut.
Pada Awalnya wilayah Desa Tengkudak merupakan suatu kesatuan wilayah yang disebut dengan wilayah Pekandelan Batukaru, sedangkan masyarakatnya disebut satu keseatuan masyarakat Panjak Pekandelan
Batukaru yang dulu dikenal dengan “ SATAK WONGAYA “ dan wilayahnya beberapa bagian diberi nama :
- Disebelah utara di kenal dengan sebutan LUHUR.
- Disebelah timur dikenal dengan sebutan MANIS BAYU.
- Disebelah selatan di kenal dengan sebutan TANGGUN DANGKA.
- Disebelah barat dikenal dengan sebutan BATU SARI.
- Sedangkan ditengah – tengah dikenal dengan sebutan DAERAH PEJUANG.
Tidak diceritakan panjang lebar bahwa keempat pejuru itu dijaga oleh para pecalang Agung Batukaru yang bertugas untuk menjaga keenam panjak pekandelan dan kekayaan alamnya. Selanjutnya diceritakan pecalang agung Manis Bayu serta anggotanya lari ke Tangguna Dangka akibat dari gempuran Sri Aji Mayadanawa. Tetapi berkat persatuan dan kesatuan dari Pecalang Agung Tanggun Dangka dan Pecalang Batu Sari, pasukan Sri Aji Mayadenawa berhasil dikepung dan dibunuh habis di daerah wilayah Batukaru dan mayatnya dikubur disana, sekarang dikenal dengan nama Seme Tamyu ( Kuburan untuk tamu yang Mengganggu kedamaian pekandelan Batukau ).
Diceritakan bahwa jalan utama menuju Kahyangan Batukaru yang mulanya dari Timur dipindahkan dari selatan melalui Tanggun Dangka dengan dilalui upacara Pasinglar dicampuhan sungai kecil dengan tujuan barang siapa yang dengan kesaktiannya dan bermaksud jahat terhadap panjak pekandelan Batukaru, apabila melangkahi sungai kecil tersebut kesaktiannya akan punah / pudar dan orangnya tidak kembali. Sehingga sungai kecil yang mengalir sepanjang tahun itu di sebut dengan nama Tukad Kelang Kelung.
Kemudian setelah upacara Pesinglar di daerah itu nampak dari kejauhan selalu terang benderang siang dan malam hari dengan memancarkan sinar kuning keemasan,sehingga wilayah itu di sebut dengan nama NYITAN, sekarang disebut KUNYITAN.
Pertambahan Penduduk yang semakin bertambah di Tanggun Dangka akibat dari rerarudan Kerajaan Mengwi akibat perang Raja-raja di Bali. Rakyatnya di Mengwi kemudian datang berduyun-duyun mengaturkan sembah bakti ke Pura Luhur Batukaru,dengan maksud Kebayan menerima sebagai Panjak Pekandelan dan tempat tinggalnya di sebelah Barat Tanggun Dangka,dengan tugas tambahan sebagai Pecalang Agung. Kemudian setelah datang rerarudan rakyat Mengwi menyusul lagi rerarudan rakyat Tabanan,Kebayan memberikan tempat disebelah Tanggun Dangka dan masyarakatnya di sebut Panjak Pupulan.
Setelah masyarakat Tanggun Dangka dan Pupulan melebihi jumlah seratus orang,kemudian berdirilah Bale Agung sebagai tempat pemujaan yang merupakan awal dari lahirnya Kahyangan Tiga di Tanggun Dangka. Dan
diberikan kewenangan mendirikan Kahyangan maka lahirlah satu kesatuan masyarakan Tanggun Dangka, kata Tanggun berarti Wilayah, kemudian secar evolusi kata Tanggun berubah menjadi Tengkudak.
Demikian yang dapat kami sampaikan tentang asal usul berdirinya DESA TENGKUDAK.